Header Ads

Header ADS

Merger Disetujui, Saham JARR Haji Isam Naik 9,02%


Saham emiten kelapa sawit milik konglomerat Haji Isam yakni PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) terpantau melesat pada perdagangan sesi I Senin (27/11/2023), setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan penggabungan usaha atau meger dengan perusahaan terafiliasi yakni PT Jhonlin Agro Lestari (JAL).

Per pukul 10:00 WIB, saham JARR melejit 9,02% ke posisi Rp 289/saham. Saham JARR pada sesi I hari ini bergerak di rentang harga Rp 248 - Rp 302 per saham.

Saham JARR sudah ditransaksikan sebanyak 2.865 kali dengan volume sebesar 16,99 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 4,85 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 2,29 Triliun.

Dari orderbook-nya, di order bid atau beli, antrean pada harga Rp 282/saham menjadi yang tebanyak pada sesi I hari ini, yakni mencapai 2.698 lot atau sekitar Rp 76 juta.

Sedangkan di order offer atau jual, pada harga Rp 302/saham, menjadi antrean jual terbanyak pada sesi I hari ini, yakni sebanyak 5.302 lot atau sekitar Rp 160 juta. Melesatnya saham JARR terjadi setelah rencana merger dengan PT Jhonlin Agro Lestari disetujui oleh para pemegang saham.

Hal itu merupakan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) JARR yang digelar pada Jumat pekan lalu. Pemegang saham mayoritas setuju dengan rencana merger JARR dan JAL dalam RUPSLB tersebut.

Alasannya, penggabungan itu membuat aset JARR bertambah. Selain itu, birokrasi akan lebih pendek, sehingga biaya lebih terkendali dan murah. Tak hanya itu saja, manajemen JARR menyatakan merger kedua perusahaan akan mendorong adanya integrasi dan optimalisasi yang lebih baik dari rantai pasok.

Lahan hak guna usaha (HGU) milik JARR seluas17 ribu hektare dan HGU JAL 10 ribu hektare. Seusai merger, HGU JARR menjadi 27 ribu hektare. Rencana tanam di HGU tersebut seluas sekitar 22 ribu hektare. JARR menargetkan produksi tandan buah segar (TBS) di tahun 2023 sebesar 50 ribu ton, di mana per kuartal III-2023, target tersebut sudah tercapai 100%.

Sementara, JAL menargetkan produksi TBS sebesar 150 ribu ton tahun ini. Per Oktober 2023, JAL sudah memproduksi TBS sebanyak 156 ribu ton. Sebelum merger, JARR menargetkan produksi TBS di tahun 2024 sebesar 70 ribu ton. Setelah merger dengan JAL, JARR menargetkan produksi TBS menjadi 249 ribu ton di tahun 2024.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.